Arsitek Vs Desainer Interior
Ghina berkisah bagaimana awalnya ia bisa terjun di dunia
desain interior. Ia sempat berada di antara dua pilihan, yaitu menjadi arsitek
atau desainer interior. Ghina pun lantas meminta pendapat dari sang ayah yang
juga merupakan seorang pengembang. “Dulu saya sempat bingung antara memilih
arsitektur atau desain interior. Tapi karena ayah saya sudah profesional di
bidangnya, saya banyak belajar dari dia.
Beliau juga banyak bertanya ke temantemannya yang arsitek
dan desainer interior. Banyak yang bilang bahwa bidang desain interior ini
sangat promising (menjanjikan) untuk beberapa tahun ke depan,” ujarnya. Desain
interior pun dipilihnya karena kesukaannya terhadap detail-detail interior dan
ingin membuat semua orang nyaman di dalam rumahnya.
“Bisa dibilang bahwa pekerjaan desainer interior ini membawa
kebaikan juga dengan cara yang lain, cara yang unik, dengan cara kita membuat
sesuatu di dalam ruang sehingga pengguna bisa beraktivitas dengan maksimal dan
nyaman. Membantu dengan cara yang lebih seru!” ujarnya dengan semangat.
Perempuan yang selalu tersenyum ini juga mengaku sangat terinspirasi dari sang
ibu. Menurutnya, walaupun ibunya merupakan ibu rumah tangga, beliau selalu
berhasil membuat suasana rumahnya menjadi nyaman.
Presenter Atau Desainer Interior?
Bila disuruh memilih antara menjadi pembawa acara atau
desainer interior, menurutnya keduanya sangat seru. “Tapi balik lagi, saya
sangat enjoy di dunia interior. Saya sangat menikmati proses, dari saya kuliah,
saya belajar, dan saya kerja sekarang saya benarbenar menikmati. Bertemu dengan
klien baru atau mengenal material-material baru sampai pekerjaan tukang yang
mengharuskan saya untuk manjat kalau sedang di proyek, itupun saya enjoy,” jawabnya
sambil diselingi tawa.
Namun, menjadi pembawa acara juga cukup menyenangkan
menurutnya. Ia bisa berbagi dengan orang banyak melalui cara yang berbeda,
yakni menjadi pembawa acara yang tayangannya bisa dilihat oleh sejuta pasang
mata di Indonesia. rencana Di tahun 2016 Selain masih aktif sebagai pembawa
acara, lulusan jurusan Interior Desain dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
ini saat ini juga sedang disibukkan oleh beberapa proyek untuk rumah tinggal,
di Pondok Indah dan Tirtayasa. Memasuki tahun 2016, Ghina memiliki resolusinya
sendiri.
Ia akan tetap fokus di dunia ini, terus eksis, dan terus
mencoba hal-hal baru. Ia juga berharap bisa mendapat proyek-proyek yang lebih
menantang dan lebih seru lagi. Ia berharap bisa punya konsultan desain interior
yang dikenal oleh banyak orang dan memberikan manfaat untuk orang banyak.
“Dalam perjalannya juga saya akan mempersiapkan S2, punya produk di bidang
interior, mempersiapkan ide-ide baru, menjalin pertemanan dengan
desainer-desainer, mewujudkan brand furniture sendiri yang mungkin akan
terwujud di tahun 2016,” tutupnya sambil mengamini resolusinya tersebut.
Untuk menjaga kenyamanan di rumah tentunya dibutuhkan sebuah genset sebagai sumber listrik alternatif. Harga genset murah bisa didapatkan melalui Distributor Jual Genset Bali yang memberikan potongan harga serta garansi resmi.